
TEMPO.CO, Paris - Kejaksaan Agung Prancis telah membuka penyelidikan dugaan pembunuhan atas pemimpin Palestina Yasser Arafat pada tahun 2004. Keluarganya menggulirkan lagi kasus itu bulan lalu atas klaim bahwa ia diracun dengan polonium-210, zat yang bersifat radioaktif.
Ilmuwan Swiss yang disewa oleh kru pembuatan film dokumenter stasiun televisi Al-Jazeera mengatakan mereka menemukan jejak polonium pada beberapa barang pribadi Arafat. Catatan medis Arafat, yang meninggal di sebuah rumah sakit militer di dekat Paris pada tahun 2004, mengatakan ia mengalami stroke akibat gangguan darah.